mengenang jasa lampu teplok jaman dulu

Posted by Admin | | Posted on 09.10

Quote:
LAMPU TEPLOK, SEMANGAT YANG HARUS DIRAWAT
Quote:
Di zaman yang serba canggih ini kita sering lupa kepada hal-hal yang sederhana. Untuk ukuran zaman sekarang, lampu teplok dianggap barang kuno yang sudah ketinggalan zaman. Padahal pada zamannya, lampu teplok dibutuhkan untuk menghasilkan cahaya untuk penerangan pada saat gelap di waktu malam.

Perjuangan pergerakan kebangsaan ibarat perjuangan untuk mendapatkan cahaya agar malam yang gelap menjadi terang. Dan setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan, ibarat pengorbanan sumbu dan minyak pada lampu teplok. Untuk menghasilkan cahaya, sumbu akan habis terbakar, juga minyak.

Nasionalisme atau semangat kebangsaan, ibarat lampu teplok, akan tetap terang cahayanya apabila kita rajin merawat lampu teplok tadi. Untuk bisa menyala, lampu teplok harus ada minyak tanahnya sebagai bahan bakar. Sumbu harus sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Semprong (kaca pelindung api) harus selalu dibersihkan dari jelaga. Maka semangat nasionalisme ibarat lampu teplok yang harus dirawat agar bisa mendapatkan cahaya yang diharapkan sebagai penerangan pada saat gelap.

Lampu teplok merupakan alat (medium) yang dirancang sedemikian rupa, sehingga menjadi alat yang menghasilkan penerangan untuk kebutuhan hidup manusia. Lampu teplok pun merupakan medium yang modern pada zamannya, seperti juga Boedi Oetomo yang merupakan organisasi modern, yang terbentuknya dirancang sedemikian rupa agar tujuan yang diinginkan tercapai.
Quote:
Quote:
BEBERAPA JENIS DAN KEUNIKANNYA LAMPU TEPLOK
Quote:
Lampu Teplok Antik Warna Hijau



Lampu djadoel antik warna hijau ini disebut Teplok. Sebagian orang menyebutnya Ceplik.
Buatan jaman dulu ini bagus tempat minyaknya berwarna hijau bening, tidak seperti buatan sekarang yang banyak gelembung udaranya. Ulir, atau tempat sumbu, atau kenir terbuat dari kuningan, merknya macam-macam, ada Asahi, Camerco dll.


Quote:
lampu teplok awali kisah alim markus di balik besarnya maspion
Quote:
"cintailah produk-produk indonesia". Slogan itu sepertinya tak asing di pemirsa televisi. Ya, slogan itu memang dipopulerkan alim markus, ceo maspion group. Di layar televisi alim markus tidak sendirian, dia bareng artis senior titik puspa.
Karena iklan itu, di mana-mana kini alim markus identik dengan produk-produk indonesia.

Alim markus (lahir di surabaya, jawa timur, 24 september 1951; umur 58 tahun) adalah seorang pengusaha indonesia sekaligus sebagai pemilik bisnis maspion group. Ia mengambil kursus manajemen di pan pacific professional management, taiwan. Sejak tahun 1971 sampai saat ini ia menjabat sebagai presiden direktur maspion group.

Alim husin, pendiri maspion, memulai produksi lampu teplok tahun 1961 dengan mendirikan usaha kecil ud logam jawa. Dibantu oleh istrinya angkasa rachmawati dan delapan orang karyawan, alim husin ketika itu sanggup memproduksi 300 lusin lampu teplok perhari. Di sini, walau masih kecil alim markus kelahiran surabaya 24 september 1951 sudah mulai aktif melibatkan diri membantu ayahnya. Dan ketika duduk di bangku smp di tahun 1966 dia memilih berhenti sekolah untuk terjun langsung memproduksi lampu teplok.

Sukses dengan lampu teplok, usaha kemudian dikembangkan memproduksi lampu badai untuk para nelayan. Di kemudian hari dimulai pula produksi perabot rumah tangga lain dengan bahan plastik seperti ember, baskom, loyang, dan sebagainya. Pada tahun 1972 usaha keluarga alim husin semakin maju dan berkembang sehingga dirancanglah nama dan logo baru, ketemu maspion yang menurut alim markus merupakan singkatan dari mengajak anda selalu percaya industri olahan nasional.




Quote:
Lampu Teplok Putih Porselen
Quote:
Spoiler for Lampu Teplok Putih Porselen:

Spoiler for Lampu Teplok Putih Porselen:

Spoiler for Lampu Teplok Putih Porselen:

Spoiler for Lampu Teplok Putih Porselen:


Balutan warna putih dan hijau memberi gairah baru pada suasana tempo doeloe. Nostalgia pun jadi lebih indah berbalut kesegaran masa kini. Lampu minyak porselen putih klasik dengan ukuran T.17 cm ini tampilan nya sederhana tapi nyeni.
Bahkan karena desainnya yang unik, ditambah faktor usianya yang sudah tua, lampu minyak kuno ini bisa berharga hingga ratusan ribu.
Quote:
Teplok Biru Jadul
Quote:


Yang menarik dari teplok ini adalah semprong (penutup atas) kaca nya, he he he....cakep dan manteb..
Quote:
Lampu Teplok Botol Biru
Quote:


Lampu teplok yang ini sangat menawan sekali, ini terlihat dari botol minyaknya warnanya biru terang sedangkan semprongnya bak kelopak bunga yang mau mekar, warnanya putih susu sehingga apabila apinya dinyalakan warnanya putih seperti lampu neon dengan titik api warna kuning emas.
Quote:
Lampu Teplok Kembar Unik
Quote:


Lampu teplok kembar ini bentuknya unik sekali, selain bentuknya mungil juga tempat minyaknya terbuat dari kaleng yang unik serta warnanya masih mengacu pada warna jadoel yaitu warna hijau dan biru panci.
Quote:
Lampu Teplok Mini
Quote:
Quote:
Lampu Teplok Berry Camerco Germany
Quote:
Spoiler for Lampu Teplok Berry Camerco Germany:

Spoiler for Lampu Teplok Berry Camerco Germany:

Spoiler for Lampu Teplok Berry Camerco Germany:

Spoiler for Lampu Teplok Berry Camerco Germany:
Quote:
Lampu Teplok Tudung
Quote:
Spoiler for Lampu Teplok Tudung:

Spoiler for Lampu Teplok Tudung:

Spoiler for Lampu Teplok Tudung:

Spoiler for Lampu Teplok Tudung:
Quote:
Lampoe Kap merah
Quote:


Lampu teplok warna merah dengan kap warna senada ini nampak cantik, etnic sekaligus romantic.... bener nggak.......
Quote:
Yang ni bingung apa namanya
Quote:






Dua lampu teplok ini ukurannya lumayan besar, dari kaca semprongnya terlihat berbeda dengan modelnya yang lama, 2 lampu teplok ini masih beredar di beberapa tempat namun amat jarang. Lampu teplok yang mempunyai tutup warna putih, dapat di gantung atau di taruh pada meja, tutup putihnya terbuat dari bahan plastik bukan dari plat besi disini agak berbeda dengan lampu teplok lama. Namun 2 lampu teplok ini sangat unik dan Jadoel.
Quote:
Ini Apa lagi Namanya
Quote:
Spoiler for Unik gan:

Spoiler for Unik gan:

Spoiler for Unik gan:

Spoiler for Unik gan:

Spoiler for Unik gan:

Comments (0)

Posting Komentar