dokter muda di indonesia
Posted by Admin | | Posted on 09.56
YOGYAKARTA- Riana Helmi, alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) tercatat menjadi dokter termuda di Indonesia. Ketika dilantik sebagai dokter, Kamis (30/12/2010), Riana baru berusia 19 tahun 9 bulan.
Prestasi gadis kelahiran Banda Aceh, 22 Maret 1991 itu pun diganjar penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Pemberian piagam penghargaan MURI diserahkan oleh Sri Widayanti mewakili Ketua MURI Jaya Suprana kepada Dekan FK UGM Ali Ghufron Mukti sebelum diserahkan kepada Riana.
Sebelumnya, Riana juga pernah mendapatkan piagam penghargaan sebagai Sarjana Kedokteran termuda di usia 17 tahun 9 bulan. Selain penghargaan untuk Riana, FK UGM juga pernah mendapat piagam penghargaan dari MURI atas rekor pita terpanjang 500 m dalam peringatan hari AIDS sedunia, unduhan jurnal kesehatan terbanyak, serta sikat gigi massal terbanyak.
Prestasi gadis kelahiran Banda Aceh, 22 Maret 1991 itu pun diganjar penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Pemberian piagam penghargaan MURI diserahkan oleh Sri Widayanti mewakili Ketua MURI Jaya Suprana kepada Dekan FK UGM Ali Ghufron Mukti sebelum diserahkan kepada Riana.
Sebelumnya, Riana juga pernah mendapatkan piagam penghargaan sebagai Sarjana Kedokteran termuda di usia 17 tahun 9 bulan. Selain penghargaan untuk Riana, FK UGM juga pernah mendapat piagam penghargaan dari MURI atas rekor pita terpanjang 500 m dalam peringatan hari AIDS sedunia, unduhan jurnal kesehatan terbanyak, serta sikat gigi massal terbanyak.
Ali Ghufron menilai, meski menjadi dokter termuda, Riana mampu dan telah matang baik secara psikologis maupun sosial. "Riana tidak akan kesulitan ketika terjun di lapangan,” kata Ghufron, Kamis (30/12/2010).
FK UGM hari ini melantik 142 dokter baru periode III tahun ajaran 2010/2011, termasuk Riana, di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Ke-142 dokter baru tersebut terdiri dari 46 dokter laki-laki dan 96 dokter perempuan.
Ghufron berharap, para dokter yang dilantik bisa bekerja dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan efisiensi ketika praktik dan terjun di masyarakat. "Selama ini dalam praktik dunia kedokteran masih banyak ditemui kasus medical error yang merugikan masyarakat maupun mencoreng citra dokter. Untuk itu keselamatan dan efisiensi sangat penting diterapkan," imbuhnya.
Dia juga berharap, para dokter baru tersebut mereka bisa secara serius melaksanakan program Internsip. Internsip adalah proses pemagangan selama satu tahun di puskesmas maupun rumah sakit tipe C dan D yang bertujuan untuk menyelaraskan antara hasil pendidikan dan praktek di lapangan.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY Bambang Suryono berharap, para dokter baru nantinya juga bisa mengembangkan terapi herbal sebagaimana telah diatur dalam Permenkes 1109/2007. “Herbal dapat saja mendampingi farmaka atau mengganti farmaka yang selama ini ada sepanjang sudah ada bukti kemanfaatannya atau khasiatnya melalui uji klinik,” papar Bambang.
Hingga saat ini FK UGM telah meluluskan 7.204 dokter. Dari 142 dokter baru yang dilantik hari ini, 83 dokter lulus dengan menyandang predikat cumlaude. Lulusan terbaik diraih Agus Simahendra dengan nilai IPK 3,97. Sedangkan dokter lulusan tertua pada pelantikan kali ini atas nama Noor Hanani Binti Mohd Hilmin dengan usia 25 tahun 10 bulan.
Comments (0)
Posting Komentar