West Europe Trip 2010 (2): Keukenhof
Posted by Admin | | Posted on 19.52
West Europe Trip 2010 (2): Keukenhof
Tanggal 14 May, hari kedua. We are scheduled to visit Keukenhof today. Sebelum berangkat tiket masuk Keukenhof sudah kami beli secara online. Melalui situs webnya www.keukenhof.nl dengan harga 21 Euro per person, sudah termasuk transport dari bandara Schipol. Di Eropa sebaiknya semua dipesan sebelumnya, karena mereka adalah masyarakat yang sudah terbiasa serba teratur. Apalagi untuk sebuah tempat yang sangat ramai pengunjungnya seperti taman bunga Keukenhof.
Keukenhof merupakan salah satu tujuan wisata yang paling populer di Belanda, dibuka setiap tahun, hanya selama dua bulan. Pada saat saya menulis ini, Keukenhof sudah ditutup, dan baru akan dibuka kembali tahun depan 24 Maret hingga 20 Mei 2011. Hal ini karena bunga-bunga di Keukenhof paling bagus pada saat musim semi. Pada saat kami datang sudah menjelang saat-saat terakhir, ini salah satu sebab kenapa kami mengunjungi Amsterdam lebih dahulu dibanding destinasi yang lain.
We woke up at 04.00 that morning. Gak tahu kenapa kita harus bangun sepagi itu. Mungkin karena jet lag, atau mungkin karena memang pada suka bangun pagi, atau mungkin juga karena pada laper dan mau masak-masak dulu sebelum berangkat, mungkin juga karena mencemaskan berapa waktu yang akan diperlukan 10 perempuan untuk bersiap, atau mungkin juga karena pada gak bisa tidur… (banyak sekali alasannya?...) yang jelas kita bangun jam 4 pagi. Dan gue, yang masih merasa gak rela, tidak bisa tidur lagi karena anak-anak pada sibuk di kamar mempersiapkan makanan.
Yup. Ada dari teman kami yang membawa panci, beras, dll sehingga pagi itu kita bisa sarapan nasi + abon + indomie. Aku hanya ngemil-ngemil sedikit dan memilih menunggu hingga 7.30 saat breakfast di hotel (eh, hostel) dibuka. Sebagian dari kami membawa bekal makanan seperti pop mie, bubur instant, bahkan beras (dan panci) in case kita kangen makan nasi karena kelamaan di Eropa. Hahaha.. gini-gini nih yang menuh-menuhin koper… makanya ketika tiba di Belanda ingin rasanya buru-buru mengurangi bawaan.
Sekitar pukul 08.30 setelah breakfast kami pun berangkat. Dari hostel menuju Amsterdam Central naik trem lagi seperti kemarin (sambil membawa-bawa koper tuh…) taripnya 2,6 Euro. Di Amsterdam Central masuk ke train station untuk naik train ke Schipol (dalam rangka ke Keukenhof). Kami menitipkan koper di stasiun kereta Amsterdam Central. Cukup mahal, 5 Euro untuk 24 jam. Lokernya tidak besar-besar amat, jadi 1 locker hanya bisa untuk satu orang, yang masing-masing membawa 1 koper dan 1 ransel.
Dari Amsterdam Central naik kereta ke Schipol, tarip 7,1 Euro pp. Di Schipol dekat tempat tunggu taksi sudah menunggu bus-bus khusus ke Keukenhof. Tidak sulit mengenalinya, karena biasanya pasti sudah terjadi antrian untuk naik ke bus-bus itu. Jangan lupa membawa tiket online (print sendiri) karena di sana ada barcode-nya yang akan discan petugas di loket maupun di bus.
Kami tiba di Keukenhof--yang berjarak 30 menit naik bus dari Amsterdam---sekitar pukul 10-an. Banyak yang menyebut Keukenhof sebagai the most beautiful spring garden in the world. Rasanya memang tidak berlebihan.
Lebih dari 7 juta bunga dari berbagai jenis---sebagian besar adalah tulip---ada di taman ini. Mohon maaf tak begitu kenal nama bunga-bunga, apalagi bunga Eropa. Sebagian bunga yang ada terlihat seperti bunga palsu, saking bagus dan kokohnya. Berbagai warna bunga menghiasi taman nirvana seluas 79 hektar ini, menjadikannya salah satu sites yang paling banyak dipotret di dunia.
Taman ini sangat luas, terdiri dari 7 theme garden. Ketika masuk, sebaiknya pelajari dulu petanya, dan tempat mana yang ingin dikunjungi. Karena keterbatasan waktu, kemungkinan tidak dapat melihat keseluruhan taman. Apalagi buat yang hobi motret, pasti menclok di setiap tempatnya agak lama.
Ke mana pun kita berjalan di taman ini, selalu saja ditemani bunga berwarna-warni. Buat yang tidak suka bunga, tidak disarankan mengunjungi taman ini karena pasti akan muak dengan bunga-bunga di mana-mana. Meskipun begitu, akan terasa lebih romantis seandainya pengunjungnya tidak sebanyak itu. Lebih dari 750.000 pengunjung dari Belanda dan seluruh dunia mengunjungi Keukenhof selama dua bulan setiap tahunnya. Bersiaplah dengan memori kamera yang banyak, karena melirik ke arah mana pun, akan ada pemandangan/obyek yang layak potret.
Sepertinya seharian pun tidak cukup untuk mengeksplore taman ini, tetapi masih ada tempat lain dalam jadwal kami hari itu, jadi kami pun janjian ketemuan di pintu keluar sekitar pukul 14.00. Sekitar empat jam di dalam Keukenhof, terus terang saja, tidak cukup. Kalau memungkinkan, sediakanlah waktu, minimal 5 jam. Jangan lupa mengunjungi Dutch Mill, kincir angin di ujung taman, di mana kita bisa menyeberang kanal dan memandang Keukenhof dari sisi yang lain. Di sini kalau beruntung bisa melihat ladang bunga tulip yang luas, yang seperti karpet warna-warni bila dilihat dari jauh. Pada saat kami ke sana, ladang tulip ini sudah dipanen.
Karena tulisan tentang Keukenhof cukup panjang, I decided to stop here, takutnya yang baca bosen. Sisa trip setengah harinya lagi di postingan berikutnya.
(to be continued)
Tanggal 14 May, hari kedua. We are scheduled to visit Keukenhof today. Sebelum berangkat tiket masuk Keukenhof sudah kami beli secara online. Melalui situs webnya www.keukenhof.nl dengan harga 21 Euro per person, sudah termasuk transport dari bandara Schipol. Di Eropa sebaiknya semua dipesan sebelumnya, karena mereka adalah masyarakat yang sudah terbiasa serba teratur. Apalagi untuk sebuah tempat yang sangat ramai pengunjungnya seperti taman bunga Keukenhof.
Keukenhof merupakan salah satu tujuan wisata yang paling populer di Belanda, dibuka setiap tahun, hanya selama dua bulan. Pada saat saya menulis ini, Keukenhof sudah ditutup, dan baru akan dibuka kembali tahun depan 24 Maret hingga 20 Mei 2011. Hal ini karena bunga-bunga di Keukenhof paling bagus pada saat musim semi. Pada saat kami datang sudah menjelang saat-saat terakhir, ini salah satu sebab kenapa kami mengunjungi Amsterdam lebih dahulu dibanding destinasi yang lain.
We woke up at 04.00 that morning. Gak tahu kenapa kita harus bangun sepagi itu. Mungkin karena jet lag, atau mungkin karena memang pada suka bangun pagi, atau mungkin juga karena pada laper dan mau masak-masak dulu sebelum berangkat, mungkin juga karena mencemaskan berapa waktu yang akan diperlukan 10 perempuan untuk bersiap, atau mungkin juga karena pada gak bisa tidur… (banyak sekali alasannya?...) yang jelas kita bangun jam 4 pagi. Dan gue, yang masih merasa gak rela, tidak bisa tidur lagi karena anak-anak pada sibuk di kamar mempersiapkan makanan.
Yup. Ada dari teman kami yang membawa panci, beras, dll sehingga pagi itu kita bisa sarapan nasi + abon + indomie. Aku hanya ngemil-ngemil sedikit dan memilih menunggu hingga 7.30 saat breakfast di hotel (eh, hostel) dibuka. Sebagian dari kami membawa bekal makanan seperti pop mie, bubur instant, bahkan beras (dan panci) in case kita kangen makan nasi karena kelamaan di Eropa. Hahaha.. gini-gini nih yang menuh-menuhin koper… makanya ketika tiba di Belanda ingin rasanya buru-buru mengurangi bawaan.
Sekitar pukul 08.30 setelah breakfast kami pun berangkat. Dari hostel menuju Amsterdam Central naik trem lagi seperti kemarin (sambil membawa-bawa koper tuh…) taripnya 2,6 Euro. Di Amsterdam Central masuk ke train station untuk naik train ke Schipol (dalam rangka ke Keukenhof). Kami menitipkan koper di stasiun kereta Amsterdam Central. Cukup mahal, 5 Euro untuk 24 jam. Lokernya tidak besar-besar amat, jadi 1 locker hanya bisa untuk satu orang, yang masing-masing membawa 1 koper dan 1 ransel.
Dari Amsterdam Central naik kereta ke Schipol, tarip 7,1 Euro pp. Di Schipol dekat tempat tunggu taksi sudah menunggu bus-bus khusus ke Keukenhof. Tidak sulit mengenalinya, karena biasanya pasti sudah terjadi antrian untuk naik ke bus-bus itu. Jangan lupa membawa tiket online (print sendiri) karena di sana ada barcode-nya yang akan discan petugas di loket maupun di bus.
Kami tiba di Keukenhof--yang berjarak 30 menit naik bus dari Amsterdam---sekitar pukul 10-an. Banyak yang menyebut Keukenhof sebagai the most beautiful spring garden in the world. Rasanya memang tidak berlebihan.
Lebih dari 7 juta bunga dari berbagai jenis---sebagian besar adalah tulip---ada di taman ini. Mohon maaf tak begitu kenal nama bunga-bunga, apalagi bunga Eropa. Sebagian bunga yang ada terlihat seperti bunga palsu, saking bagus dan kokohnya. Berbagai warna bunga menghiasi taman nirvana seluas 79 hektar ini, menjadikannya salah satu sites yang paling banyak dipotret di dunia.
Taman ini sangat luas, terdiri dari 7 theme garden. Ketika masuk, sebaiknya pelajari dulu petanya, dan tempat mana yang ingin dikunjungi. Karena keterbatasan waktu, kemungkinan tidak dapat melihat keseluruhan taman. Apalagi buat yang hobi motret, pasti menclok di setiap tempatnya agak lama.
Ke mana pun kita berjalan di taman ini, selalu saja ditemani bunga berwarna-warni. Buat yang tidak suka bunga, tidak disarankan mengunjungi taman ini karena pasti akan muak dengan bunga-bunga di mana-mana. Meskipun begitu, akan terasa lebih romantis seandainya pengunjungnya tidak sebanyak itu. Lebih dari 750.000 pengunjung dari Belanda dan seluruh dunia mengunjungi Keukenhof selama dua bulan setiap tahunnya. Bersiaplah dengan memori kamera yang banyak, karena melirik ke arah mana pun, akan ada pemandangan/obyek yang layak potret.
Sepertinya seharian pun tidak cukup untuk mengeksplore taman ini, tetapi masih ada tempat lain dalam jadwal kami hari itu, jadi kami pun janjian ketemuan di pintu keluar sekitar pukul 14.00. Sekitar empat jam di dalam Keukenhof, terus terang saja, tidak cukup. Kalau memungkinkan, sediakanlah waktu, minimal 5 jam. Jangan lupa mengunjungi Dutch Mill, kincir angin di ujung taman, di mana kita bisa menyeberang kanal dan memandang Keukenhof dari sisi yang lain. Di sini kalau beruntung bisa melihat ladang bunga tulip yang luas, yang seperti karpet warna-warni bila dilihat dari jauh. Pada saat kami ke sana, ladang tulip ini sudah dipanen.
Karena tulisan tentang Keukenhof cukup panjang, I decided to stop here, takutnya yang baca bosen. Sisa trip setengah harinya lagi di postingan berikutnya.
(to be continued)
Comments (0)
Posting Komentar