Hubungan Persepsi Terhadap Pengembangan Karir Dengan Komitmen Karyawan

Posted by Admin | | Posted on 11.16

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengembangan Karir Dengan Komitmen Karyawan


Slocum (1986) menyatakan bahwa dewasa ini manusia bekerja tidak lagi sekedar untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya saja, tetapi membutuhkan suatu peningkatan non materi yang lebih bersifat perwujudan dan aktualisasi diri yaitu dalam bentuk perjalanan karir.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan karirnya maka individu akan memberikan arti, pandangan, tanggapan dan kesimpulan terhadap pengembangan karirnya, atau dengan kata lain individu akan melakukan persepsi terhadap pengembangan karirnya. Bila individu merasa pengembangan karirnya di organisasi dapat memenuhi kebutuhan karirnya untuk mencapai tujuan karirnya maka mereka akan membentuk persepsi yang positif terhadap pengembangan karirnya. Sebaliknya bila individu merasa pengembangan karirnya tidak dapat memenuhi kebutuhan karirnya sehingga tidak dapat mencapai tujuan karirnya maka mereka akan membentuk persepsi yang negatif terhadap pengembangan karirnya.
Selanjutnya bagaimana persepsi karyawan terhadap pengembangan karirnya akan membawa konsekuensi terhadap kepuasan kerjanya di perusahaaan. Karyawan yang mempersepsi pengembangan karirnya secara positif cenderung mempunyai kepuasan kerja yang tinggi, sehingga akan menghindari berbagai sikap dan perilaku kerja yang menghambat pencapaian tujuan organisasi, seperti pemogokan, ketidakhadiran dan perpindahan kerja. Hal ini dapat menunjukkan karyawan tersebut mempunyai komitmen yang tinggi. Sebaliknya bila karyawan mempersepsi pengembangan karirnya secara negatif maka karyawan tersebut akan mempunyai kepuasan kerja yang rendah. Mathieu dan Zajac (1990) menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan yang rendah akan mengakibatkan komitmen karyawan terhadap perusahaan menjadi rendah pula, karena itu secara tidak langsung persepsi seorang karyawan terhadap pengembangan karirnya akan mempengaruhi tingkat komitmen terhadap perusahaaan.
Adanya hubungan antara persepsi terhadap pengembangan karir dengan komitmen karyawan terhadap perusahaan dapat dijelaskan dari eratnya hubungan antara persepsi terhadap pengembangan karir dengan salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya komitmen seseorang terhadap perusahaan yaitu karakteristik pekerjaan.
Mathieu dan Zajac (1990) menyatakan bahwa karakteristik pekerjaan yang mendukung berkembangnya variasi keahlian, otonomi pelaksanaan tugas, mempunyai tantangan besar, dan bidang cakupan yang luas akan mampu meningkatkan komitmen seseorang. Steers dan Porter (1983) menyebut hal ini sebagai pekerjaan yang kaya akan berbagai dimensi yang dapat mendukung pengembangan diri, karir dan tanggung jawab seseorang yang dapat meningkatkan komitmen seseorang terhadap perusahaan. Karakteristik pekerjaan yang demikian akan menimbulkan persepsi positif karyawan terhadap pengembangan karirnya, sebab berkembangnya variasi keahlian, otonomi pelaksanaan tugas, tantangan yang semakin besar, dan bidang cakupan yang semakin luas merupakan karakteristik pekerjaan yang diperoleh pada karir yang berkembang.
Bila karyawan tidak memperoleh karakteristik pekerjaan yang mendukung pengembangan diri, karir dan tanggung jawabnya, maka karyawan akan merasakan pengembangan karirnya terhambat, akibatnya karyawan akan mempersepsi negatif pengembangan karirnya. Selanjutnya bagaimana persepsi karyawan terhadap pengembangan karirnya akan membawa konsekuensi pada sikap dan perilaku kerjanya, salah satu diantaranya yaitu komitmen terhadap perusahaan.
Dari uraian-uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi terhadap pengembangan karir mempunyai hubungan positif dengan komitmen seorang karyawan terhadap perusahaannya. Unutuk menguji kebenaran hal ini, perlu diadakan penelitian secara empiris, oleh karena itu penulis tertarik meneliti hal tersebut.

Comments (0)

Posting Komentar